Menjaga jarak.
Radiasi dipancarkan dari sumber radiasi ke segala arah. Semakin dekat tubuh kita dengan sumer radiasi maka paparan radiasi yang kita terima akan semakin besar. Untuk mencegah paparan radiasi tersebut kita dapat menjaga jarak pada tingkat yang aman dari sumber radiasi.
Membatasi waktu.
Sedapat mungkin diupayakan untuk tidak terlalu lama berada di dekat sumber radiasi untuk mencegah terjadinya paparan radiasi yang besar. Untuk itu kepada pekerja radiasi diberlakukan pengaturan waktu bekerja di daerah radiasi.
Untuk masyarakat umum pencegahan terhadap paparan radiasi yang berasal dari instalasi nuklir dilakukan dengan mengatur jarak antara instalasi nuklir dengan lokasi tempat tinggal masyarakat di sekitarnya pada jarak tertentu. Selain itu juga dibuat pagar pembatas area untuk mencegah masyarakat tidak melakukan aktivitas di dekat instalasi tersebut, kecuali dengan izin khusus dari penguasa instalasi. Untuk penanganan terhadap jenis-jenis radiasi yang berasal dari sumber alam tidak diatur secara khusus karena paparan radiasinya sangat rendah dan tidak menyebabkan gangguan kesehatan.
2. http://www.infonuklir.com/modules/news/article.php?storyid=21
SIFAT-SIFAT SINAR-X
· Sinar-X ialah satu jenis gelombang elektromagnet yang mempunyai panjang gelombang yang pendek (dalam tertib 10-9 -10-11 m).
· Sinar-X mempunyai kuasa pengionan yang rendah, ia boleh mengionkan molekul-molekul udara.
· Sinar-X mempunyai kuasa penembusan yang tinggi.
Sinar-X yang mempunyai kuasa penembusan yang sangat tinggi dipanggil sinar-X keras. Ia mempunyai panjang gelombang yang pendek. Ia biasanya digunakan dalam perindustrian.
Sinar-X yang mempunyai kuasa penembusan yang kurang tinggi dipanggil sinar-X lembut. Ia mempunyai panjang gelombang yang lebih panjang. Ia biasanya digunakan dalam bidang perubatan.
· Sinar-X boleh dibelaukan oleh satu hablur. Oleh kerana pemisahan atom dalam hablur adalah dalam tertib pajang gelombang sinar-X (10-10m), maka hablur boleh digunakan sebagai satu parutan belauan untuk sinar-X.
http://www.fortunecity.com/tattooine/swampthing/221/sinar_x_sifat2.html
Terjadinya sinar-X
Sinar-X dapat terbentuk apabila partikel bermuatan misalnya electron oleh pengaruh gaya inti atom bahan mengalami perlambatan. Sinar-X yang tidak lain adalah gelombang elektromagnetik yang terbentuk melalui proses ini disebut sinar-X bremsstrahlung. Sinar-X yang terbentuk dengan cara demikian mempunyai energi paling tinggi sama dengan energi kinetic partikel bermuatan pada waktu terjadinya perlambatan. Andaikata mula-mula ada seberkas electron bergerak masuk kedalam bahan dengan energi kinetic sama, electron mungkin saja berinteraksi dengan atom bahan itu pada saat dean tempat yang berbeda-beda. Karena itu berkas electron selanjutnya biasanya terdiri dari electron yang memiliki energi kinetic berbeda-beda. Ketika pada suatu saat terjadi perlambatan dan menimbulkan sinar-X, sinar-X yang terjadi umumnya memiliki energi yang berbeda-beda sesuai dengan energi kinetik elektron pada saat terbentuknya sinar-X dan juga bergantung pada arah pancarannya. Berkas sinar-X yang terbentuk ada yang berenergi rendah sekali sesuai dengan energi elektron pada saat menimbulkan sinar-X itu, tetapi ada yang berenergi hampir sama dengan energi kinetik elektron pada saat elektron masuk kedalam bahan. Dikatakan berkas sinar-X yang terbentuk melalui proses ini mempunyai spektrum energi nirfarik. Sinar-X dapat juga terbentuk dalam proses perpindahan elektron elektron atom dari tingkat energi yang lebih tinggi menuju ke tingkat energi yang lebih rendah, misalnya dalam proses lanjutan efek fotolistrik. Sinar-X yang terbentuk dengan cara seperti ini mempunyai energi yang sama dengan selisih energi antara kedua tingkat energi yang berkaitan. Karena energi ini khas untuk setiap jenis atom, sinar yang terbentuk dalam proses ini disebut sinar-X karakteristik, kelompok sinar-X demikian mempunyai energi farik. sinar-X karakteristik yang timbul oleh berpindahnyaelektron dari suatu tingkat energi menuju ke lintasan k, disebut sinar-X garis K, sedangkan yang menuju ke lintasan l, dan seterusnya. Sinar-X bremsstrahlung dapat dihasilkan melalui pesawat sinar-X atau pemercepat partikel. Rangkaian dasar pesawat sinar-X terlihat pada gambar di atas.pada dasarnya pesawat sinar-X terdiri dari tiga bagian utama, yaitu tabung sinar-X, sumber tegangan tinggi yang mencatu tegangan listrik pada kedua elektrode dalam tabung sinar-X, dan unit pengatur.bagian pesawat sinar-X yang menjadi sumber radiasi adalah tabung sinar-X. Didalam tabung pesawat sinar-X yang biasanya terbuat dari bahan gelas terdapat filamen yang bertindak sebagai katode dan target yang bertindak sebagai anode. Tabung pesawat sinar-X dibuat hampa udara agar elektron yang berasal dari filamen tidak terhalang oleh molekul udara dalam perjalanannya menuju ke anode. Filamen yang di panasi oleh arus listrik bertegangan rendah (If) menjadi sumber elektron. Makin besar arus filamen If, akan makin tinggi suhu filamen dan berakibat makin banyak elektron dibebaskan persatuan waktu. Elekitron yang dibebaskan oleh filamen tertarik ke anode oleh adanya beda potensial yang besar atau tegangan tinggi antara katode dan anode yang dicatu oleh unit sumber tegangan tinggi (potensial katode beberapa puluh hingga beberapa ratus kV atau MV lebih rendah dibandingkan potensial anode), elektron ini menabrak bahan target yang umumnya bernomor atom dan bertitik cair tinggi (misalnya tungsten) dan terjadilah proses bremsstrahlung. Khusus pada pemercepat partikel energi tinggi beberapa elektron atau partikel yang dipercepat dapat agak menyimpang dan menabrak dinding sehingga menimbulkan bremsstrahlung pada dinding. Beda potensial atau tegangan antara kedua elektrode menentukan energi maksimum sinar-X yang terbentuk, sedangkan fluks sinar-X bergantung pada jumlah elektron persatuan waktu yang sampai ke bidang anode yang terakhir ini disebut arus tabung It yang sudah barang tentu bergantung pada arus filamen It. Namun demikian dalam batas tertentu, tegangan tabung juga dapat mempengaruhi arus tabung. Arus tabung dalam sistem pesawat sinar-X biasanya hanya mempunyai tingkat besaran dalam milliampere (mA), berbeda dengan arus filamen yang besarnya dalam tingkat ampere. Spektrum energi sinar-X pada pesawat sinar-X jenis ortho terlihat pada gambar dibawah. Spektrum garis yang biasanya muncul menunjukkan adanya sinar-X karakteristik. Pesawat sinar-X yang tidak dinyalakan atau tidak diberikan tegangan tinggi tidak memancarkan sinar-X. Dari uraian diatas kita ketahui bahwa bidang target dalam tabung sinar-X itulah sumber radiasi yang sebenarnya. Bidang ini disebut bidang fokus. Pada proses bremsstrahlung sinar-X mempunyai kemungkinan dipancarkan kesegala arah. Namun demikian bagian dalam tabung atau di sekitar tabung, misalnya logam penghantar anode gelas tabung dan juga rumah tabung yang biasanya terbuat dari logam berat menyerap sebagian besar sinar-X yang dipancarkan sehingga sinar-X yang keluar dari rumah tabung, kecuali yang mengarah ke jendela tabung sudah sangat sedikit. Sinar-X yang dimanfaatkan adalah berkas yang mengarah ke jendela bagian yang tipis dari tabung. Pesawat sinar-X energi tinggi (s/d tingkat MV) biasanya lebih dikenal dengan nama pemercepat partikel. Dalam pesawat ini percepatan elektron dilaksanakan bertingkat-tingkat sehingga pada waktu mencapai target mempunyai energi sangat tinggi, misalnya ada yang sampai setinggi 20 MV atau lebih. Energi sinar-X yang dipancarkan sudah tentu juga sangat tinggi. Sinar-X yang dipancarkan dari pesawat pemercepat partikel memiliki energi yang lebih seragam dibandingkan dengan yang dipancarkan melalui pesawat sinar-X energi rendah. Sasaran pada pesawat pemercepat partikel biasanya sangat tipis, karena ketika mencapai target elektron mempunyai energi yang sama, energi sinar-X yang dipancarkan juga hampir sama. Selain itu arah berkas sinar-X hampir seluruhnya kedepan.
http://radiografer.wordpress.com/2008/06/30/terjadinya-sinar-x/
MENGUKUR KUALITAS RADIASI KELUARAN
PESAWAT SINAR-X
Suyati dan Mukhlis Akhadi
Pusat Standardisasi dan Penelitian Keselamatan Radiasi - BATAN
•
Jl. Cinere Pasar Jumat, Jakarta 12440
•
PO Box 7043 JKSKL Jakarta 12070
PENDAHULUAN
Sinar-X ditemukan pertama kali oleh
fisikawan berkebangsaan Jerman Wilhelm C.
Roentgen pada tanggal 8 November 1895. Saat itu
Roentgen bekerja menggunakan tabung Crookes di
laboratoriumnya di Universitas Wurzburg. Dia
mengamati nyala hijau pada tabung yang
sebelumnya menarik perhatian Crookes. Roentgen
selanjutnya mencoba menutup tabung itu dengan
kertas hitam dengan harapan agar tidak ada cahaya
tampak yang dapat lewat. Namun setelah ditutup
ternyata masih ada sesuatu yang dapat lewat.
Roentgen menyimpulkan bahwa ada sinar-sinar
tidak tampak yang mampu menerobos kertas hitam
tersebut [1].
Pada saat Roentgen menyalakan sumber
listrik tabung untuk penelitian sinar katoda, beliau
mendapatkan bahwa ada sejenis cahaya berpendar
pada layar yang terbuat dari barium platino cyanida
yang kebetulan berada di dekatnya. Jika sumber
listrik dipadamkan, maka cahaya pendar pun hilang.
Roentgen segera menyadari bahwa sejenis sinar
yang tidak kelihatan telah muncul dari dalam
tabung sinar katoda. Karena sebelumnya tidak
pernah dikenal, maka sinar ini diberi nama sinar-X
[2]. Namun untuk menghargai jasa beliau dalam
penemuan ini maka seringkali sinar-X itu dinamai
juga sinar Roentgen.
Nyala hijau yang terlihat oleh Crookes dan
Roentgen akhirnya diketahui bahwa sinar tersebut
tak lain adalah gelombang cahaya yang dipancarkan
oleh dinding kaca pada tabung sewaktu elektron
menabrak dinding itu, sebagai akibat terjadinya
pelucutan listrik melalui gas yang masih tersisa di
dalam tabung. Pada saat yang bersamaan elektron
itu merangsang atom
pada kaca untuk
mengeluarkan gelombang elektromagnetik yang
panjang gelombangnya sangat pendek dalam bentuk
sinar-X. Sejak saat itu para ahli fisika telah
mengetahui bahwa sinar-X dapat dihasilkan bila
elektron dengan kecepatan yang sangat tinggi
menabrak atom [3].
Tergiur oleh penemuannya yang tidak
sengaja itu, Roentgen memusatkan perhatiannya
pada penyelidikan sinar-X. Dari penyelidikan itu
beliau mendapatkan bahwa sinar-X dapat
memendarkan berbagai jenis bahan kimia [1]. Sinar-
X juga dapat menembus berbagai materi yang tidak
dapat ditembus oleh sinar tampak biasa yang sudah
dikenal pada saat itu. Di samping itu, Roentgen juga
bisa melihat bayangan tulang tangannya pada layar
yang berpendar dengan cara menempatkan
tangannya di antara tabung sinar katoda dan layar
[4]. Dari hasil penyelidikan berikutnya diketahui
bahwa sinar-X ini merambat menempuh perjalanan
lurus dan tidak dibelokkan baik oleh medan listrik
maupun medan magnet. Atas jasa-jasa Roentgen
dalam menemukan dan mempelajari sinar-X ini,
maka pada tahun 1901 beliau dianugerahi Hadiah
Nobel Bidang Fisika yang untuk pertama kalinya
diberikan dalam bidang ini.
Penemuan Sinar-X ternyata mampu
mengantarkan ke arah terjadinya perubahan
mendasar dalam bidang kedokteran. Dalam kegiatan
medik, Sinar-X dapat dimanfaatkan untuk diagnosa
maupun terapi. Untuk tujuan medik, tubuh manusia
yang pada prinsipnya dapat dibedakan baik secara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar